CARA MENENTUKAN NILAI UNTUK ASURANSI BUSINESS INTERRUPTION

Menentukan nilai untuk asuransi business interruption (BI) memerlukan analisis menyeluruh terhadap operasi bisnis, pendapatan, biaya, dan potensi risiko. Berikut langkah-langkah umum untuk menentukan nilai asuransi business interruption:

1. Evaluasi Pendapatan Kotor (Gross Earnings)

• Pendapatan Kotor (Gross Revenue): Mulailah dengan menghitung pendapatan kotor dari penjualan produk atau jasa sebelum dikurangi biaya variabel.
• Kurangi Biaya Variabel: Kurangi biaya variabel yang akan berhenti jika operasi bisnis terhenti, seperti biaya bahan baku dan komisi penjualan.
• Hasil: Pendapatan kotor setelah dikurangi biaya variabel akan memberikan gambaran tentang potensi pendapatan yang hilang.

2. Analisis Biaya Operasional

• Biaya Tetap: Identifikasi biaya tetap yang harus dibayar meskipun operasi bisnis terhenti, seperti sewa, gaji karyawan tetap, utilitas, dan asuransi.
• Biaya Semi-Variabel: Beberapa biaya mungkin berkurang tetapi tidak sepenuhnya hilang. Ini termasuk biaya seperti listrik yang mungkin lebih rendah tetapi tetap ada.

3. Estimasi Waktu Pemulihan (Restoration Period)

• Tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan operasi bisnis ke kondisi normal setelah gangguan. Ini disebut “Period of Indemnity” atau “Restoration Period”. Biasanya, ini diukur dalam bulan.
• Pertimbangkan skenario realistis berdasarkan sifat bisnis dan potensi risiko yang dihadapi.

4. Perhitungan Nilai Pertanggungan

• Pendapatan yang Hilang: Kalikan pendapatan kotor bulanan yang hilang dengan periode pemulihan.
• Biaya Tambahan: Tambahkan biaya tambahan yang mungkin timbul selama gangguan untuk mempercepat pemulihan bisnis, seperti sewa sementara untuk lokasi alternatif atau biaya pemasaran tambahan untuk menarik kembali pelanggan.

5. Konsultasi dengan Profesional

Berkonsultasi dengan broker asuransi atau underwriter yang memiliki keahlian dalam asuransi business interruption. Mereka dapat membantu menilai risiko dan menentukan jumlah pertanggungan yang sesuai berdasarkan profil bisnis Anda.

6. Penyesuaian untuk Pertumbuhan dan Inflasi

Perkirakan pertumbuhan bisnis dan inflasi untuk memastikan bahwa nilai pertanggungan tetap memadai selama periode polis. Anda mungkin perlu menambahkan margin untuk memastikan perlindungan yang memadai di masa depan.

Contoh Perhitungan:

Misalkan sebuah restoran memiliki rincian keuangan sebagai berikut:

• Pendapatan bulanan: Rp. 500 juta
• Biaya variabel bulanan: Rp. 200 juta
• Biaya tetap bulanan: Rp. 100 juta
• Biaya semi-variabel bulanan: Rp. 50 juta
• Periode pemulihan: 6 bulan
• Biaya tambahan pemulihan: Rp. 50 juta

Langkah-langkah:

1. Pendapatan Kotor Setelah Dikurangi Biaya Variabel:
   Rp. 500 juta – Rp. 200 juta = Rp. 300 juta
2. Pendapatan yang Hilang Selama Periode Pemulihan:
   Rp. 300 juta x 6 bulan = Rp. 1,8 miliar
3. Biaya Tetap Selama Periode Pemulihan:
   Rp. 100 juta x 6 bulan = Rp. 600 juta
4. Biaya Semi-Variabel Selama Periode Pemulihan:
   Rp. 50 juta x 6 bulan = Rp. 300 juta
5. Biaya Tambahan Pemulihan:
   Rp. 50 juta
6. Total Nilai Pertanggungan:
   Rp. 1,8 miliar + Rp. 600 juta + Rp. 300 juta + Rp. 50 juta = Rp. 2,75 miliar

Jadi, nilai asuransi business interruption yang dianjurkan untuk restoran tersebut adalah Rp. 2,75 miliar.

Dengan menggunakan langkah-langkah ini, Anda dapat menentukan nilai asuransi business interruption yang sesuai untuk bisnis Anda, memberikan perlindungan finansial yang memadai dalam menghadapi gangguan operasional.

---

Determining the value for business interruption (BI) insurance requires a thorough analysis of your business operations, revenue, costs, and potential risks. Here are the general steps to determine the value of business interruption insurance:

1. Evaluate Gross Earnings

• Gross Revenue: Start by calculating the gross revenue from product or service sales before deducting variable costs.
• Subtract Variable Costs: Subtract the variable costs that will cease if business operations are interrupted, such as raw material costs and sales commissions.
• Result: The gross earnings after deducting variable costs will give you an idea of the potential lost revenue.

2. Analyze Operational Costs

• Fixed Costs: Identify fixed costs that must be paid even if business operations are interrupted, such as rent, salaries of permanent employees, utilities, and insurance.
• Semi-Variable Costs: Some costs may decrease but not disappear entirely. These include expenses like electricity which may be lower but still exist.

3. Estimate the Restoration Period

• Determine how long it will take to restore business operations to normal after an interruption. This is called the “Period of Indemnity” or “Restoration Period.” Typically, this is measured in months.
• Consider realistic scenarios based on the nature of your business and potential risks faced.

4. Calculate the Coverage Amount

• Lost Revenue: Multiply the monthly gross earnings by the restoration period.
• Extra Expenses: Add any additional costs that may arise during the interruption to expedite the recovery process, such as temporary rental for an alternative location or additional marketing costs to regain customers.

5. Consult with Professionals

• Consult with an insurance broker or underwriter who specializes in business interruption insurance. They can help assess the risks and determine an appropriate coverage amount based on your business profile.

6. Adjust for Growth and Inflation

• Project business growth and inflation to ensure the coverage amount remains adequate over the policy period. You might need to add a margin to ensure sufficient protection in the future.

Example Calculation:

Assume a restaurant has the following financial details:

• Monthly revenue: IDR 500 million
• Monthly variable costs: IDR 200 million
• Monthly fixed costs: IDR 100 million
• Monthly semi-variable costs: IDR 50 million
• Restoration period: 6 months
• Additional recovery costs: IDR 50 million

Steps:

1. Gross Earnings After Deducting Variable Costs:
   IDR 500 million – IDR 200 million = IDR 300 million
2. Lost Revenue During Restoration Period:
   IDR 300 million x 6 months = IDR 1.8 billion
3. Fixed Costs During Restoration Period:
   IDR 100 million x 6 months = IDR 600 million
4. Semi-Variable Costs During Restoration Period:
   IDR 50 million x 6 months = IDR 300 million
5. Additional Recovery Costs:
   IDR 50 million
6. Total Coverage Amount:
   IDR 1.8 billion + IDR 600 million + IDR 300 million + IDR 50 million = IDR 2.75 billion

So, the recommended business interruption insurance value for the restaurant is IDR 2.75 billion.

By following these steps, you can determine an appropriate business interruption insurance value for your business, providing adequate financial protection in the event of operational disruptions.

Have a good day …