Klausul Perubahan Struktural (Structural Alteration Clause) adalah salah satu klausul yang sering ditemukan dalam polis asuransi properti. Klausul ini memberikan pedoman tentang bagaimana perusahaan asuransi akan menangani klaim terkait kerusakan atau perubahan struktural yang dilakukan pada properti yang diasuransikan.
Penjelasan lengkap tentang Structural Alteration Clause:
- Definisi Perubahan Struktural: Klausul ini akan mendefinisikan secara jelas apa yang dimaksud dengan “perubahan struktural”. Ini bisa mencakup perubahan fisik yang signifikan pada bangunan seperti renovasi besar, pembongkaran, atau penambahan struktur baru.
- Ketentuan Klaim: Klausul akan menjelaskan apakah perusahaan asuransi akan memberikan perlindungan terhadap perubahan struktural tersebut, dan jika ya, dalam kondisi apa. Misalnya, beberapa klausul mungkin hanya memberikan perlindungan terhadap perubahan struktural yang dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh perusahaan asuransi.
- Persyaratan Dokumentasi: Biasanya, klausul ini akan menetapkan persyaratan dokumentasi yang harus dipenuhi oleh pemilik properti atau kontraktor yang melakukan perubahan struktural. Dokumentasi ini mungkin mencakup rencana konstruksi, izin yang diperlukan, dan bukti pemenuhan standar konstruksi dan keamanan.
- Pengecualian: Klausul ini juga akan menetapkan pengecualian-pengecualian tertentu di mana perusahaan asuransi tidak akan memberikan perlindungan terhadap perubahan struktural. Contohnya, jika perubahan dilakukan tanpa pemberitahuan atau persetujuan tertulis dari perusahaan asuransi, maka klaim tersebut mungkin tidak akan diterima.
- Prosedur Klaim: Klausul ini juga akan menjelaskan prosedur yang harus diikuti oleh pemilik properti atau kontraktor dalam mengajukan klaim terkait perubahan struktural. Ini mungkin meliputi pemberitahuan segera kepada perusahaan asuransi setelah perubahan dilakukan dan penyampaian semua dokumen yang relevan.
Contoh Klaim Structural Alteration Clause:
Seorang pemilik properti mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi karena kerusakan yang terjadi pada dinding bangunan setelah melakukan renovasi besar di gedung tersebut. Dalam hal ini, perusahaan asuransi akan mengevaluasi klaim tersebut berdasarkan klausul Perubahan Struktural dalam polis asuransi properti.
Jika renovasi tersebut dilakukan sesuai dengan persyaratan klausul, termasuk pemberitahuan sebelumnya kepada perusahaan asuransi, persetujuan untuk melakukan perubahan, dan pemenuhan semua persyaratan dokumentasi, maka klaim pemilik properti mungkin akan diterima. Perusahaan asuransi akan mengirimkan penilai untuk mengevaluasi kerusakan dan menentukan jumlah ganti rugi yang akan dibayarkan kepada pemilik properti sesuai dengan ketentuan polis.
Namun, jika renovasi dilakukan tanpa pemberitahuan atau persetujuan tertulis dari perusahaan asuransi, klaim tersebut mungkin ditolak berdasarkan pengecualian yang ditetapkan dalam klausul Perubahan Struktural.
In English
The Structural Alteration Clause is a common provision found in property insurance policies. This clause provides guidelines on how the insurance company will handle claims related to damage or structural changes made to the insured property.
Here’s a comprehensive explanation of the Structural Alteration Clause:
- Definition of Structural Alteration: The clause will clearly define what constitutes a “structural alteration.” This may include significant physical changes to the building such as major renovations, demolitions, or additions of new structures.
- Claim Provisions: The clause will explain whether the insurance company will provide coverage for such structural alterations and if so, under what conditions. For instance, some clauses may only provide coverage for structural alterations that have been reported and approved beforehand by the insurance company.
- Documentation Requirements: Typically, the clause will establish documentation requirements that must be met by the property owner or contractors performing the structural alterations. This documentation may include construction plans, required permits, and evidence of compliance with construction and safety standards.
- Exceptions: The clause will also specify certain exceptions where the insurance company will not provide coverage for structural alterations. For example, if alterations are made without prior written notice or approval from the insurance company, then the claim may not be accepted.
- Claim Procedure: The clause will also outline the procedures to be followed by the property owner or contractors in filing a claim related to structural alterations. This may include immediate notification to the insurance company after alterations are made and submission of all relevant documents.
Example of a Structural Alteration Clause Claim:
A property owner files a claim with the insurance company for damages that occurred to the building’s walls after undergoing major renovations. In this case, the insurance company would evaluate the claim based on the Structural Alteration clause in the property insurance policy.
If the renovations were carried out in accordance with the clause’s requirements, including prior notification to the insurance company, approval for the alterations, and compliance with all documentation requirements, then the property owner’s claim may be accepted. The insurance company would dispatch an assessor to evaluate the damage and determine the amount of compensation to be paid to the property owner as per the policy provisions.
However, if the renovations were done without prior written notice or approval from the insurance company, the claim may be denied based on the exceptions outlined in the Structural Alteration clause.
